Senin, 26 April 2010

HARI OTONOMI DAERAH


Semua kita perlu tahu bahwa tanggal 25 April setiap tahun, ditetapkan sebagai Hari Otonomi Daerah. Untuk tahun ini, tema Hari Otonomi Daerah adalah “ Kita Tingkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik”.

Berikut ini pesan Menteri Dalam Negeri RI dalam rangka Hari Otonomi Daerah Tahun 2010 yang dirilis kembali oleh Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Lembata sebagai berikut:

1.Mari kita kawal otonomi daerah agar selalu diisi dengan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pelayanan masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan rakyat dan jangan lukai hati rakyat dengan perbuatan-perbuatan yang tidak mengarah pada upaya menyejahterakan rakyat.

2.Mari kita tingkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan melalui keserasian hubungan pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah, sehingga tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan bebas dari korupsi dan kolusi serta nepotisme.

3.Terkait dengan pemilihan kepala daerah, agar penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dapat berjalan dengan tertib dan lancar hingga dilantiknya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. (adi)***

Selasa, 20 April 2010

MERAYAKAN HARI KARTINI 10 POSYANDU TERBAIK IKUT LOMBA

Dalam rangka merakayakan hari Kartini tanggal 21 April, 10 Posyandu terbaik dari Sembilan kecamatan di Kabupaten Lembata yang diseleksi Tim dari Plan Indonesia Unit Lembata dan tim Asuh Dini Tumbuh Kembang Anak ( ADITUKA ) Lembata, mengikuti lomba Posyandu tingkat kabupaten Lembata di Lopo Moting Lomblen Rabu, 21 April 2010.

Ke 10 Posyandu Pilot binaan Plan Indonesia Unit Lembata tersebut yakni Posyandu Nyiur desa Bareng dan Posyandu Teratai desa Leuburi dari kecamatan Buyasuri, Posyandu Riang La’i desa Mahal I dan Posyandu Lamun Lere desa HoeLea II dari Kecamatan omesuri, Posyandu Kasih Ibu desa Merdeka dan Posyandu Raflesia desa Lamatuka dari Kecamatan Lebatukan, Posyandu Mula Nude desa Petuntawa dan posyandu Nuba Tawa desa Laran Wutun dari Kecamatan Ile Ape dan Posyandu Wangatoa selatan I dan Lamadei Lusikawak dari kecamatan Nubatukan.
Panitia pelaksana Ny. Ilon Fernandes kepada staf Humas menjelaskan, sebelum peserta berlomba di tingkat Kabupten tim telah melakukan penilain ditingkat kecamatan dari 3 aspek pokok yakni Kualitas kerja Kader Posyandu, Perhatian dan motivasi pemerintah desa dan Partisipasi masyarakat desa dalam kegiatan Posyandu.Ia melanjutkan, hasil pantauan tim terhadap pelaksanaan posyandu di kabupaten Lembata ditemukan beberapa kendala yakni kurang sarana simulasi, kurangnya keterampilan kader posyandu dan kurangnya perhatian kaum pria dalam aktivitas posyandu di desa-desa. Namun demikian tim juga menemukan nilai positip dari kegiatan posyandu selama ini yakni respons pemerintah desa dan motivasi para kader secara pribadi dan perhatian Ibu menyusui dan ibu hamil untuk mengikuti kegiatan posyandu cukup tinggi.
Sebagaimana diliput staf humas, peserta lomba mengikuti 3 materi lomba yakni uji kecerdasan dengan menjawab pertanyaan dalam beberapa babak, kemampuan memainkan alat-alat peraga/simulasi dan memberi penyuluhan. Perlombaan diawali dengan menjawab pertanyaan secara bebas oleh peserta lomba dari Wakil Bupati lembata, Ny. Maria Bataona Liliweri, ,Ny. Anastasia Atawolo dan Bapak, Gewura Fransiskus.
Seluruh rangkaian acara perlombaan dibuka Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri tepat pukul 10.30 Wita di dampingi Pimpinan Plan Indonesia Unit Lembata Sabarudin dan Ketua Adituka Lembata Drs. Majid Lamahoda.
Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Rabu, 21 April 2010. ( cello-pinno )

Minggu, 18 April 2010

SEKDA PIMPIN RAPAT KOORDINASI


Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Drs. Petrus Toda Atawolo,M.Si Rabu, 13 April 2010 pukul 10.30 Wita memimpin Rapat koordinasi pemerintah daerah bertempat di Ruang Rapat Bupati Lembata di Rumah Jabatan Bupati Lembata.


Berbagai permasalahan pembangunan yang dihadapi pemerintah daerah dibahas dalam rapat koordinasi tersebut antara lain; penertiban harga pasar dan barang kadaluarsa yang akan dikoordinasikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lembata, penanggulangan penyakit social HIV AIDS oleh dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, penertiban dan sertifikasi tanah milik pemerintah daerah oleh Bagian Tata Pemerintahan Setda Lembata dan dukungan pemerintah dan PNS di Kabupaten Lembata untuk mensukseskan sensus Penduduk tanggal 1 sampai 31 Mei 2010 yang akan datang.


Menjawabi permasalahan barang kadaluarsa yang terus dijual bebas, Sekda Atawolo menegaskan


agar segera dibentuk tim khusus yang akan diketuai Asisten ekonomi Pembangunan dan dikoordinasikan Disperindag yang akan bertugas melakukan pengawasan secara rutin. Mejawabi permasalahan penyakit menular HIV AIDS kepala RSUD Lewoleba Drg. Arnol Marbun mengatakan, “setelah petugas teknis melakukan pemerikasaan terhadap pasien dan ternyata teridentifikasi positip HIV AIDS maka langka satu-satunya adalah pihak pemerintah memfasilitasi untuk mengembalikan pasien ketempat asalnya untuk dilakukan perawatan oleh keluarga karena di daerah kita tidak ada ruangan isolasi khusus bagi penderita HIV AIDS” Sementara itu Kadis Perhubungan dan Komunikasi Informasi, Akhmad Yani Husein memastikan “Kami sudah siapkan anggaran untuk membangun satu unit gedung untuk kesehatan pelabuhan agar setiap penumpang dari luar daerah khususnya para perantau dari luar negeri akan diperiksa sebelum kembali ke keluarga”


Menjawabi persoalan asset tanah milik daerah yang digugat masyarakat saat ini Sekda Atawolo menegaskan agar semua asset daerah segera di lakukan sertifikasi dan fasilitas umum yang akan dibangun harus ada IMB sehingga menjadi jelas status dan tanah dan faslilitas tersebut. Jangan sampai lanjut Atawolo setelah selesai dibangun baru masyarakat mempersoalkan kembali.


Sekda Atawolo juga meminta agar semua PNS dan keluarga mensukseskan sensus penduduk 2010 pada tanggal 1 sampai 31 Mei 2010 yang akan datang dengan memberikan data secara baik dan benar. Sebagaimana diliput staf humas Setda Lembata acara rapat koordinasi tersebut baru berakhir pukul 11. 45 Wita


Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Selasa, 13 April 2010. ( cello )

165 BENDAHARA IKUT BIMTEK

Sebanyak 165 orang bendahara yang terdiri dari Pejabat Penatausaha Keuangan (PPK), Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan mengikuti Bimbingan Teknis Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dan Aset Daerah tingkat Kabupaten Lembata yang bertempat di Training Center Ankara Lamahora.

Acara dibuka Bupati Lembata yang diwakili oleh Sekda Lembata, Drs. Petrus Toda Atawolo, M.Si tepat pukul 10.30 wita. Panitia penyelenggara dalam laporannnya yang dibacakan oleh Drs. Aloysius Buto melaporkan bahwa penyelenggaraan Bimtek tersebut bertujuan agar peserta dapat memahami prosedur penataausahaan keuangan, pertanggungjawaban dan penyusunan laporan kauangan secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut peserta dibimbing selama tiga hari yakni tanggal 12 – 14 April 2010 dengan instruktur dari Pengelola Teknis Keuangan dari Departemen Dalam Negeri RI.

Bupati Lembata dalam sambutan tertulisnya mengatakan, akuntabilitas public adalah kewajiban pemerintah untuk menyajikan pertanggung jawaban, laporan, terhadap segala aktivitas pemerintahan kepada masyarakat. Ia melanjutkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Pemerintah Kabupaten Lembata selama 2 tahun terakhir ini adalah wajar dengan pengecualian. Hal ini merupakan sebuah prestasi yang harus ditingkatkan bila dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Ia mengharapkan dengan adanya Bimtek pengelolaan keuangan di Kabupaten Lembata dapat mencapai status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Sekda Lembata menambahkan dalam pengelolaan keuangan dan asset daerah, bendaharawan perlu mentataai aspek – aspek pengelolaan keuangan yang baik sesuai Permendagri 13 Tahun 2006 antara lain asas tertib, taat aturan, efisien, efektif dan asas lainnya.

Hadir juga pada acara pembukaan tersebut, para camat, Pimpinan Dinas, Badan, Kantor dan Bagian lingkup Pemkab Lembata.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Selasa, 13 April 2010. ( cello )

HIMPROSMA GELAR KEGIATAN DI LEMBATA


Dibuka Wakil Bupati Lembata
Drs Andreas Nula Liliweri





Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika ( HIMPROSA ) Universitas Widya Mandira Kupang melakukan kegiatan Bhakti Ilmiah Sosial Masyarakat ke 7 di Kabupaten Lembata. Kegiatan sepekan tersebut dipusatkan di Waikomo kelurahan Lewoleba Barat. Acara pembukaan seluruh rangkaian kegiatan tersebut dibuka Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri di Aula Dekenat Lewoleba, Senin 12 April 2010 pukul 09.00 Wita.


Dari panitia penyelenggara dilaporkan peserta yang ikut dalam Kegiatan tersebut berjumlah 272 orang mahasiswa dan I orang Dosen pembimbing. Rangkaian kegiatan yang dilakukan selama Kegiatan Bhakti Ilmiah social masyarakat tersebut antara lain lomba cepat tepat SLTP dan SLTA, Lomba Matematika SD,SLTP dan SLTA berupa penyelesaian soal, lomba matematika untuk guru-guru matematika se kota Lewoleba, seminar khusus guru Matematika dan kegiatan bakti social.


Wakil Bupati Lembata dalam arahan pada pembukaan kegiatan tersebut menyatakan bidang studi Matematika bagi banyak anak didik dinilai sebagai bidang studi yang sulit,sukar dan tidak diminati dan untuk itu dibutuhkan motivasi dan metode yang tepat bagi guru saat mengajarkannya pada anak didik.


Padahalnya lanjut Liliweri matematika bernilai praktis bagi masyrakat umumnya berupa perhitungan sederhana dan bermanfaat langsung dalam aktifitas ekonomi sehari-hari. Ia mencontohkan “Seorang petani yang pergi timbang jambu mete di pasar ia harus dapat menghitung jumlah barangnya dan berapa uang yang harus diterima dari barangnya tersebut”


Liliweri juga mengakui bahwa saat ini minat anak-anak didik di kabupaten Lembata untuk belajar matematika relative rendah sehingga formasi guru matematika setiap tahun cendrung tidak terisi dan kadang selalu diisi oleh orang dari luar Lembata.


Usai membuka kegiatan bhakti Ilmiah social masyarakat, Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula liliweri, kembali ke kantor untuk melaksanakan aktifitas sebagaimana biasanya.


Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Senin, 12 April 2010. ( pinno )



PPO GELAR DIKLAT PELATIH ATLIT ATLETIK


Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lembata, Rabu, 07 April 2010 menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi 125 guru olahraga dan pelatih atlit atletik pada sekolah-sekolah se-Kabupaten Lembata.


Acara dibuka Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri, pukul 08.00 Wita bertempat di Kafe Amigos dan didampingi Kepala Dinas PPO Kabupaten Lembata Drs. Bala Warat Gabriel dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lembata Yosep Meran Lagaor, S.I Kom.


Wakil Bupati Lembata dalam arahannya dihadapan guru-guru olahraga se Kabupaten Lembata mengakui bahwa sumbangan atlit dari Kabupaten Lembata untuk iven tingkat propinsi maupun tingkat nasional masih kurang bahkan cendrung tidak ada. Selain itu pemerintah juga belum menghargai prestasi seorang atlit secara layak. Liliweri berargumen bahwa semuanya disesuaikan dengan kemampuan keuangan di daerah Kabupaten Lembata.


Namun demikian kepada peserta Diklat, Liliweri berpesan agar meningkat semangat untuk membina atlit-atlit mudah berbakat di daerah Lembata untuk berprestasi di masa-masa yang akan datang. “Kiranya semua kekurangan yang kita alami tidak menyurutkan niat dan hati kita untuk terus membina atlit-atlit muda di sekolah-sekolah dan di masyarakat agar berprestasi dimasa-masa yang akan datang ” katanya menghimbau.


Usai membuka kegiatan Diklat bagi Pelatih atlit atletik tersebut Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula liliweri, Wakil Ketua II DPRD Lembata Yos Meran Lagaor dan Undangan lainnya kembali ke kantor untuk melaksanakan aktifitas sebagaimana biasanya.


Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Rabu, 07 April 2010. (cello)

DATA SENSUS HARUS PATEN DAN TERPERCAYA

Tegas Wabup LiLiweri saat buka
Pelatihan Tenaga Sensus Penduduk


Berkaitan dengan fungsi Badan Pusat Statistik sebagai sumber utama data atau sebagai Bank Data di Kabupaten Lembata maka data sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS di Kabupaten Lembata Harus terpercaya dan Paten. Data yang bisa dipakai untuk berbagai kebijakan pembangunan di daerah adalah olahan data dari BPS dan bukan dari instansi lainnya.


Penegasan tersebut disampaikan Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri saat membuka Pelatihan bagi calon tenaga sensus penduduk 2010 gelombang pertama untuk kecamatan Buyasuri dan Kecamatan Atadei.

Seremonial pembukaan pelaksanaan diklat tersebut dibuka Wabup Liliweri tepat pukul 15.00 Wita bertempat di Palm Indah Hotel Pada kelurahan Lewoleba Barat. Panitia penyelenggara melaporkan, pelaksanaan sensus penduduk 2010 melibatkan 425 personil yang terdiri dari koordinasi tim sebanyak 163 orang dan pencacah lapangan sebanyak 262 orang. Petugas sensus direkrut dari unsur aparat desa, dan masyarakat yang memenuhi syarat dan lulus test tertulis sebanyak 2 kali untuk menguji kemampuan akademik peserta.


Dilaporkan juga bahwa materi pendataan dalam sensus 2010 mencakup nama, umur, jenis kelamin, Hubungan dengan kepala keluarga, sarana komunikasi yang digunakan, ketersediaan air minum bersih, jenis perumahan yang dihuni serta obyek kekayaan keluarga sasaran.


Usai membuka kegiatan Diklat bagi calon tenaga sensus 2010 Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri kembali ke rumah pribadinya di Rayuan Kelapa Kelurahan Lewoleba Utara.


Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Rabu, 07 April 2010. (cello)

FERI ILE BOLENG MELAYANI RUTE LEMBATA - KUPANG

Pihak Manjemen Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Propinsi Nusa Tenggara Timur akhirnya menetapkan 1 armada penyeberangan jenis Feri yang diberi nama KMP IIe Boleng untuk secara tetap melayani penumpang jurusan Kupang - Lewoleba PP.


Kehadiran 1 armada feri penyeberangan tersebut diantar Langsung Kepala Dinas Perhubungan Propinsi NTT Drs.Gulam Husein dan rombongan disambut gembira pemerintah daerah kabupaten Lembata dan seluruh masyarakat Lembata. Wakil Bupati Lembata Drs Andreas Nula Liliweri, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Drs. Petrus Toda Atawolo, Anggota DPRD Lembata Simeon Lake, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi Kabupaten Lembata Drs. Akmad Yani Husein dan Kepala Bagian Humas Said Kopong S.sos, M.Si dan jajaran Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi Kabupaten Lembata menyambut kehadiran kapal penyeberangan tersebut di Dermaga Lewoleba, Rabu, 24 Maret 2010 pukul 11.00 Wita



Sebagaimana diliput staf Humas Setda Lembata, Wakil Bupati Lembata Andreas Nula Liliweri dan rombongan meninjau seluruh bagian kapal dan sarana prasarana kapal serta kelengkapan peralatan keselamatan penumpang jika kapal dalam keadaan darurat seperti pelampung, skoci cadangan dan petunjuk penggunaan bagi penumpang dan lainnya.



Usai acara peninjauan tersebut, armada penyeberangan KMP Ile Boleng melakukan pelayaran perdana menuju Kota Kupang pada Rabu, pukul 17.00 wita.



Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Rabu, 24 Maret 2010. (pinno)

116 PEJABAT ESELON III DAN 1V DILANTIK

Sebanyak 116 orang pejabat eselon III A, III B, IV A dan eselon IV B dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata, Selasa, 30 Maret 2010 dilantik Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri. Peristiwa pelantikan tersebut berlangsung di Halaman Tengah Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Lembata dari pukul 09.30 Wita hingga 10.45 Wita


Wakil Bupati Lembata dalam arahannya menegaskan bahwa mutasi dalam lingkungan Pegawai Negeri Sipil merupakan hal biasa, olehnya tidak ada unsur suka tidak suka, senang tidak senang, atau lahan basah atau lahan kering karena bangsa dan daerah ini harus dibangun oleh kita semua dalam tugas dan fungsi kita masing-masing.



Liliweri juga meminta agar setiap pejabat yang dilantik harus memotivasi diri untuk memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain. “ Saudara adalah pimpinan pada unit kerja saudara masing-masing. Tetapi tidak semua pimimpinan itu pemimpin. Pimpinan itu berkaitan dengan atasan dan bawahan, ada hak dan kewajiban sesuai aturan yang berlaku. Namun pemimpin berkaitan dengan kewibawaan, panutan dan keteladanan. Saya berharap agar saudara-saudara yang dilantik pada hari ini dapat menjadi teladan bagi bawahan dimana saudara memimpin. Untuk itu saudara harus memotivasi diri untuk memotivasi diri dan mampu memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain“



Sebagaimana diliput staf humas Setda Lembata, acara pelantikan tersebut dihadiri pimpinan Dinas, Badan, Kantor, Bagian lingkup pemerintah daerah Kabupaten Lembata dan diliput beberapa media cetak lokal dan regional.


Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Selasa, 30 Maret 2010. (cello)

10 TAHUN OTONOMI BARU 85 ORANG LULUS SERTIFIKASI

Hingga 10 Tahun otonomi daerah PNS di Kabupaten yang lulus ujian sertifikasi baru berjumlah 85 orang dan tersebar di Satuan Kerja Perangkat Daerah se-Kabupaten Lembata. Demikian laporan dari Panitia penyelenggara Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa dan Ujian Sertifikasi yang diselenggarakan Bappeda Kabupaten Lembata Rabu, 24 Maret 2010 bertempat di Aula Pusdiklat Ankara Lamahora.

Ir. Petrus Bote Leni melaporkan bahwa dari jumlah 85 orang yang memiliki sertifikasi baik spesifik kategori L2 maupun L4 tersebut penyebarannya tidak merata sehingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa bagi pemerintah daerah mengalami kesulitan pejabat pengadaan dan berakibat pada terlambatnya pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang pemerintah daerah.

Untuk mengatasi persoalan tersebut pemerintah daerah bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Infrastruktur dan Keuangan Daerah Jakarta mengadakan Bimtek dan Ujian Sertifikasi Pengadaaan Barang dan Jasa pemerintah daerah selama tiga hari untuk menjawabi persoalan tersebut di atas yang dihadiri oleh 100 orang peserta dari berbagai SKPD.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Drs. Petrus Toda Atawolo,M.Si saat membacakan sambutan tertulis Bupati Lembata menambahkan bahwa, setelah peserta mengikuti Bimtek dan Ujian dan setelah lulus akan didatakan kembali dan akan ditempatkan secara merata di semua SKPD guna membantu pelaksanaan kegiatan pengadaan Barang dan Jasa agar jangan orang dari luar SKPD saja.

Kepada peserta yang hadir Ia juga menegaskan agar PNS yang lulus ujian sertifikasi agar membantu mengatur dokumen pengadaan secara cepat, tepat dan bertanggungjawab dan jangan sekali-kali membuat jebakan untuk Kepala SKPD masing-masing.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Rabu, 24 Maret 2010. ( cello )

SEKDA ATAWOLO TINJAU PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Drs. Petrus Toda Atawolo,M.Si bersama Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lembata Drs. Gabriel Bala Warat meninjau pelaksanaan Uijan Nasional Sekolah Lanjutan Tingkat Atas se-kota Lewoleba.

Peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional tersebut dimulai dari SMA Negeri 2 Nubatukan dan dilanjutkan ke SMA Negeri I Nubatukan dan berakhir di SMA PGRI Lewoleba. Untuk menjaga kemanan dan kenyaman bagi siswa siswi yang mengikuti kegiatan Ujian Nasional tersebut, Sekda Atawolo dan Kepala Dinas PPO Kabupaten Lembata dan rombongan hanya melakukan pemantauan dari luar ruangan ujian untuk semua sekolah yang dikunjungi. Atas pertimbangan kenyamanan tersebut sekda Atawolo dan rombongan tidak berdialog atau melakukan komunikasi dengan peserta ujian dan setiap sekolah yang dikunjungi hanya bertemu pengawas dan pimpinan sekolah bersangkutan setempat.

Salah seorang peserta ujian dari SMA PGRI Lewoleba Mateus Ola Suban asal Kecamatan Ile Ape saat ditanya soal tingkat kesulitan materi ujian ia menjelaskan ” Materi itu bervariasi ada yang sangat sulit dan ada yang gampang saja. Yang sulit itu isu-isu nasional yang sering diberitakan tapi kita tidak ikuti beritanya itu yang membuat kami tidak tahu” katanya.

Pukul 11.00 Wita Sekretaris Daerah dan rombongan kembali ke kantor untuk melaksanakan aktifitas sebagaimana biasanya.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Senin, 22 Maret 2010. (cello)

WABUP LILIWERI MEMBUKA KEGIATAN MUJIZAT PENYEMBUHAN ILAHI

Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri, Sabtu, 20 Maret 2010 berkenan membuka kegiatan Mujizat Penyembuhan Ilahi ( MPI ) yang disponsori Bank Daerah NTT bertempat di Aula Gedung Dekenat Lembata Lewoleba. Wakil Bupati Andreas Nula Liliweri tiba di lokasi kegiatan pukul 09.00 Wita dan diterima pejabat sementara kepala Bank NTT Cabang Lewoleba Fransiskus Ola dan ketua tim Mujizat Penyembuh Ilahi Rm. Eman Tamaluru, Pr.

Romo Eman dalam arahannya dihadapan ribuan umat dan pengunjung yang mendambakan penyembuhan secara mujizat tersebut menyeruhkan bahwa tim yang dibawanya bukanlah kelompok pendoa karena setiap orang harus berdoa untuk dirinya sendiri secara sungguh-sungguh dan karena iman dan keyakinannya dalam doanya itu akan membebaskan dia dari penyakit dan penderiataannya.

Sementara itu Anggota tim asal Kabupaten Sikka Liberius menjelaskan, banyak orang yang telah kami sembuhkan tapi dari keyakinannya bukan karena kami. Dijelaskannya, sarana air yang digunakan cukup beralasan karena air adalah kebutuhan vital semua orang dan semua makluk dibumi. Yesus dipermandikan dengan air, mujizat-Nya yang pertama kali juga dengan air, oleh karena itu dengan air yang dibawa dan akan dijamahkan pada yang sakit kita percaya bahwa imannya akan menyembuhkannya.

Liliweri dalam sapaannya dihadapan para penderita yang mengikuti acara penyembuhan tersebut juga mengatakan ”Kita sedang memperjuangkan kualitas sumberdaya manusia kita, melalui Panca program Pembangunan “. Liliweri melanjutkan, manusia yang berkualitas adalah orang yang sehat jasmani maupun rohaninya. Kita selalu menyapa Tuhan yang kita imani dengan Bapa, hal ini karena kita mengimani bahwa bapa akan selalu memperhatikan kita sebagai anak-anak Allah. “ Mari kita teguhkan iman kita bahkan Tuhan akan membebaskan kita dari penderitaan yang kita alami selama ini,” ajaknya

Sebagaimana disaksikan staf humas Setda Lembata ribuan umat dari berbagai golongan agama berdatangan di Gedung Dekenat Lembata, dan banyak diantara mereka yang disembuhkan dari penderitaan sakit yang dialami melalui jamahan tangan tim Penyembuh Ilahi.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Sabtu, 20 Maret 2010. ( cello )

MARI MEMBANGUN LEMBATA DENGAN HATI

Ajak Bupati Manuk kepada kontraktor
Saat Penutupan Muscab Gapensi


Bupati Lembata dalam sambutan tertulisnya saat menutup Musyawarah Cabang I Gapensi Lembata yang dibacakan Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Drs. Bernadus Boli Hipir mengajak agar membangun Lembata harus dengan hati. “ saya mengajak saudara-saudara sekalian untuk membangun daerah kita dengan hati. Membangun dengan hati berarti apapun yang kita kerjakan kita sadari bahwa ini adalah bagian dari pengabdian dan rasa tanggung jawab kita untuk memajukan daerah kita sendiri. Sekecil apapun yang dipercayakan kepada kita, harus diterima dan laksanakan dengan rasa tanggung jawab. “

Duli Manuk dalam sambutan tersebut juga mengajak para kontraktor yang tergabung dalam wadah gapensi untuk berbuat yang terbaik untuk Lembata. “ Kita sepatutnya berbangga untuk membuat sesuatu yang terbaik untuk dinikmati oleh masyarakat petani, nelayan, tukang ojek, buruh pelabuhan yang tidak berkesempatan untuk berbuat seperti kita “. Hal ini perlu saya tegaskan karena berbagai proyek pembangunan yang telah kita laksanakan di seluruh penjuru daerah kita ini juga sedang menerima kritikan, keluhan dan masukan dari masyarakat kita yang harus kita perhatikan bersama. Banyak pekerjaan yang kurang berkualitas, yang semuanya itu menjadi tanggung jawab moril kita bersama untuk memperbaikinya pada masa-masa yang akan datang.”

Sebagaimana diliput staf Humas Setda Lembata acara penutupan Muscab Gapensi I Cabang Lembata tersebut tepat pukul 20.00 Wita dan diakhiri dengan jamuan makan malam bersama.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Kamis, 18 Maret 2010. (pinno)

RAKYAT KITA MAKIN KRITIS MENILAI HASIL PEMBANGUNAN

Kata Bupati Manuk dalam sambutan
Saat membuka Muscab Gapensi I di Lewoleba

Bupati Lembata dalam sambutan tertulisnya saat membuka Musyawarah Cabang I Gapensi Lembata yang dibacakan Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Drs. Bernadus Boli Hipir menegaskan bahka saat ini masyarakat Lembata sudah kritis dan menyadari posisinya dalam menilai hasil Pembangunan di daerah. “ Dalam kaitan dengan ini masyarakat dan dunia pers memiliki fungsi kontrol yang tinggi yang tidak dapat disepelehkan jika kita ingin mencapai keseimbangan dalam pembangunan itu. Kita boleh berbesar hati bahwa dari waktu ke waktu masyarakat kita mulai sadar bahwa masyarakat sesungguhnya tidak lagi menjadi obyek pembangunan melainkan subyek dari pembangunan itu sendiri. Mereka sudah jeli untuk melihat, menilai dan dengan mudah pula mengkritisi berbagai hasil pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini.”

Duli Manuk juga mengakui bahwa kritis dan beberapa penilaian miring dari masyarakat menunjukan bahwa pelaksanaan pembangunan selama ini juga mengalami berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki kedepan.

Sementara itu Ketua Gapensi Lembata Yan Sunur dalam sambutannya, menyatakan sikapnya bahwa, Gapensi siap membangun Lembata dengan hati, untuk itu ia mengharapkan agar kontraktor dibawah naungan Gapensi diberi kepercayaan untuk mengoptimalkan bisnis jasa konstruksi dan akan berusaha mengabdikan diri membangun daerah sendiri di tengah pasar global.

Sebagaimana diliput staf Humas Setda Lembata acara dimulai pukul 10.00 Wita 1 jam molor dari jam yang ditetapkan panitia tepat pukul 09.00 Wita di hadiri para pengusaha se-Kabupaten Lembata bertempat di Lopo Moting lomblen.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Rabu, 17 Maret 2010. (cello)

DESA LERAHINGA TUNTAS SANITASI

Desa Lerahinga kecamatan Lebatukan Sabtu, 14 Maret 2010 mendeklarasikan diri sebagai desa Tuntas Sanitasi kedua di Kabupaten Lembata. Acara seremonial pendeklarasian desa tuntas sanitasi tersebut berlangsung meriah di pintu masuk desa Lerahinga yang ditandai dengan Pembukaan selubung dan pembukaan kran air oleh Bupati Lembata yang diwakili oleh Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Drs. Bernadus Boli Hipir.

Keberhasilan tersebut merupakan kerja keras masyarakat desa tersebut menjawabi program Nasional Sanitasi Tuntas Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikeluarkan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852 tertanggal 9 September 2008 untuk mencapai 10.000 desa tuntas sanitasi pada tahun 2013. Keberhasilan tersebut atas peran serta dan partisipasi masyarakat sasaran yang difaslilitasi oleh pemerintah daerah Kabupaten Lembata dan Plan Indonesia Unit Lembata.

Kepala Plan Indonesia unit Lembata dalam sambutannya menggambarkan bahwa saat ini kondisi masyarakat kita sudah terjadi 22 orang meninggal setiap jamnya di Indonesia yang disebabkan karena Diare. Untuk itu sanitasi merupakan salah satu langka strategis dalam mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, kata dia, Lembata telah memberikan kontribusi terhadap program nasional dalam menunjang kesehatan masyarakat.

Bupati Lembata dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Ekonomi, Pembangunan dan kesra Drs. Bernadus Boli Hipir mengungkapkan rasa kegembiraan atas kerja keras masyarakat dalam mensukseskan program tersebut. “ Sebagai pimpinan di daerah ini saya juga mengucapkan proficaiat dan penghargaan yang setinggi-tinggi untuk kepala desa, ketua BPD dan seluruh aparat desa serta seluruh anggota masyarakat atas prakarsa, peranserta dan kepedulian serta parsipasi nyata dalam mensukseskan program Nasional Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM).

Sebagaimana diliput staf humas Setda Lembata seluruh warga masyarakat desa bergembira ria dalam tarian adat setempat meriahkan pendeklarasian desanya sebagai desa tuntas sanitasi.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Sabtu, 13 Maret 2010. ( pinno )

BERBAGAI ELEMEN MASYARAKAT IKUT MUSRENBANG

Berbagai elemen masyarakat di Lembata mengikuti kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) tingkat Kabupaten Lembata yang diselenggarakan oleh Bappeda Kabupaten Lembata Rabu, 10 Maret 2010 betempat di Aula Pusdiklat Ankara Lamahora.

Sejak pukul 08.00 pagi berbagai kalangan berdatangan ke lokasi kegiatan antara lain : Anggota DPRD Propinsi NTT Gabriel Suku Kotan dan Viktor Mado Watun, Pejabat yang mewakili kepala Bapeda NTT Mamun Pati, SH.M.Si, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Lembata, pimpinan dinas, Badan Kantor, Bagian lingkup Pemda Lembata, Tokoh masyarakat, beberapa pengurus partai politik di Kabupaten Lembata, pelaku usaha, para kontraktor dan beberapa ibu - ibu dari kalangan masyarakat biasa.

Acara pembukaan Musrenbang tingkat Kabupaten tersebut dibuka Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri tepat pukul 10.45 Wita molor 1 jam 45 menit dari jadwal yang ditetapkan panitia tepat pukul 09.00 pagi. Menempati meja pimpinan, Wakil Bupati Lembata di dampingi Ketua DPRD Kabupaten Lembata Yohanes De Rosari,SE, Anggota DPRD Propinsi NTT Gabriel Suku Kotan, dan Pejabat yang mewakili Kepala Bappeda Propinsi NTT Mamun Pati,SH.M.Si

Wakil Gubernur NTT Drs. Esthon Foenay, M.Si dalam sambutan tertulis yang dibacakan Mamun Pati SH,M.Si, menegaskan; Musrenbang yang dilaksanakan setiap tahun secara berjenjang tidak semata-mata sebuah acara formalitas, tetapi moment ini adalah forum partisipatif, untuk mengakomodir usulan-usulan kebutuhan masyarakat sampai di desa-desa dan berbagai pemangku kepentingan. Selanjutnya berbagai dokumen perencanaan tersebut dimasukkan dalam rencana kerja tahunan secara berjenjang.

Ia menghimbau agar Forum Musrenbang juga sebagai kesempatan untuk menggali dan menemukan potensi masing-masing daerah untuk meningkatkan kemampuan daerah. Ia juga mengajak agar masyarakat NTT terus berjuang untuk mewujudkan NTT sebagai propinsi Ternak, Propinsi Jagung, Propinsi Koperasi dan mengembalikan keharuman cendana yang kini mulai punah.

Sementara itu Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri dalam sambutannya menekankan bahwa memasuki pembangunan tahap pembangunan babak kedua tahun 2011 pemerintah daerah Kabupaten Lembata masih dihadapkan pada permasalahan klasik yakni kekurangan sumberdaya manusia, rendahnya mutu pendidikan, dan rendahnya kualitas kesehatan masyarakat di Lembata.

Dalam kesempatan itu Liliweri menegaskan agar forum musrenbang dapat mengkaji kembali hasil musrenbang kecamatan untuk menetapkan skala prioritas di wilayah kecamatan, revisi kembali forum SKPD dan usulan kegiatan harus jelas, terukur, dan berdampak langsung terhadap kebutuhan dasar masyarakat di daerah.

Musrenbang tingkat Kabupaten Lembata tersebut direncanakan akan ditutup pada Jumad, 12 Maret 2010 setelah seluruh program dan kegiatan perkecamatan dan SKPD terakomodir dan dibahas sesuai mekanisme forum tersebut.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Jumad, 10 Maret 2010. ( cello )

LILIWERI BUKA RAKER KANTOR KEMENTERIAN AGAMA LEMBATA

Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri Senin, 08 Maret 2010 pukul 10.15 Wita berkenan membuka rapat kerja tahunan jajaran Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lembata di Aula Rs. Damian Lewoleba, di dampingi Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lembata Ny. Dra. Dorthia Nahak Betekeneng.

Dalam Laporan panitia penyelenggara disebutkan peserta yang hadir dalam kegitan rapat tahunan tersebut berjumlah 48 orang terdiri dari pejabat struktural dan staf pada kantor kementrian Agama Kabupaten Lembata, Para guru agama dari berbagai golongan di Kabupaten Lembata, kepala sekolah pada yayasan dibawah naungan Kementrian Agama Lembata, para kepala KUA dan para penghulu.

Kepala Kantor kementrian Agama Kabupaten Lembata dalam sambutannya mengajak seluruh jajarannya untuk memanfaatkan moment tersebut untuk mengevaluasi kinerja, menyusun langka-langkah strategis dan menumbuhkan motifasi untuk melaksanakan aktifitas ke depan yang lebih baik dalam melayani kebutuhan masyarakat Lembata dibidang keagamaan.

Ia mengakui bahwa pelayanan aparat di jajarannya terhadap kebutuhan masyarakat di Lembata belum maksimal sesuai tuntutan dan harus diperhatikan dimasa akan dating, katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Lembata dalam arahannya menyatakan, selama ini kinerja Kementrian Agama di Kabupaten Lembata dinilai secara sempit yakni membina kerukunan hidup antar umat beragama. Padahalnya realita berkata lain. Dia mengakui, begitu banyak pekerjaan yang harus diurus pada Kementrian Agama Lembata termasuk pendidikan agama di sekolah - sekolah, mengatur yayasan yang bernaung di bawah kementiran agama, tempat-tempat penampungan ( pesantren), membawahi Kantor Urusan Agama pada level kecamatan, memfasilitasi perjalanan haji bagi yang mampu dan lain sebagainya.

Untuk itu tandas Liliweri, seorang PNS di jajaran Kantor Kementrian Agama harus memotivasi diri untuk membina kerukunan dalam keluarganya, mampu mengelola kematangan emosionalnya merancang masa depan dirinya secara baik agar dicontohi oleh masyarakat di sekitarnya. Usai acara pembukaan Raker tersebut Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri kembali ke kantor untuk melaksanakan aktifitas seperti biasanya.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Jumad, 05 Maret 2010. ( pinno )

FCW LEMBATA GELAR WORK SHOP PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Florata Corruption Watch cabang Lembata pimpinan Piter Bala Wukak,SH Senin, 08 Maret 2010 pukul 09.00 Wita, menyelenggarakan Work Shop tentang pemahaman tindak pidana korupsi bagi Masyarakat di Kabupaten Lembata bertempat di Pusdiklat Kopdit Ankara Lamahora.

Acara dibuka Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri di dampingi Ketua DPRD Kabupaten Lembata Yohanes Derosari, SE dan Ketua FCW Lembata Piter Bala Wukak. Hadir dalam kegiatan tersebut ratusan orang dari berbagai kalangan masyarakat diantaranya beberapa anggota DPRD Kabupaten Lembata, Mantan Anggota DPRD, para pensiunan, Pimpinan dinas, Badan, Kantor dan Bagian Lingkup pemda Lembata, utusan dari sekolah - sekolah lanjutan tingkat atas se-Kabupaten Lembata dan undangan peserta lainnya.

Paulus Makarius Dolu dalam laporan panitia menyebutkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah membangun pemahaman terhadap prosedur penanganan masalah korupsi, serta memotivasi generasi Lembata dalam memerangi bahaya laten korupsi di Kabupaten Lembata.

Sementara itu Wakil Bupati Lembata dalam sambutan membuka kegiatan tersebut mengakui bahwa, Korupsi saat ini sudah semakin parah dan mengakar dalam setiap sendi kehidupan. Korupsi selalu meningkat dari tahun ke tahun baik dari segi kualitas maupun jumlah kerugian keuangan negara dan sudah meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Korupsi mendatangkan bencana tidak hanya bagi kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. Dengan demikian tindak pidana korupsi tidak lagi menjadi kejahatan biasa tetapi telah menjadi suatu kejahatan yang luar biasa, tandasnya.

Liliweri melanjutkan, untuk mewujudkan cita-cita clean and good government ini maka aspek yang menyangkut internal audit dan kontrol ke dalam harus semakin ditingkatkan. Aspek ini menjadi penting karena menjadi sarana untuk mengevaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan sekaligus juga sebagai tindakan pencegahan terhadap berbagai kemungkinan pelanggaran yang akan terjadi. Untuk itu Liliweri mengharapkan agar lembaga-lembaga yang mengemban tugas untuk melakukan audit dan kontrol agar benar-benar menjalankan tugasnya secara baik dan bertanggungjawab. Selain itu, partisipasi dari masyarakat dan lembaga-lembaga independen lainnya juga sangat diharapkan dalam mengawal jalannya pemerintahan yang bersih dan baik.

Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Jumad, 05 Maret 2010. ( cello )

WABUP LILIWERI RESMIKAN PENEGERIAN MTs NUR SALAM WANGATOA

Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri meresmikan pengalihan status Madrasah Tsanawiah Swasta Nur Salam Wangatoa menjadi Madrasah Tsanawiah Negeri Nubatukan.

Peristiwa pengalihan status dari Yayasan Nur Salam tersebut berlangsung Jumad, 05 Maret 2010 pukul 13.00 wita bertempat di halaman depan MTs Nur Salam Wangatoa ditandai dengan penekanan tombol sirene dan pembukaan selubung papan nama oleh Wakil Bupati Lembata didampingi Kakanwil Kementrian Agama Propinsi Nusa Tenggara Timur Fransiskus Xaverius Sego dan Ketua DPRD Lembata Yohanes de Rosari, SE.

Kakanwil Kementrian Agama Propinsi Nusa Tenggara Timur dalam sambutannya menyatakan ” saya bangga berada di lewotana Lembata, menyaksikan perhatian dan kepedulian pemerintah daerah dan lembaga DPRD di Lembata terhadap perkembangan pendidikan Islam di Lembata. Sego melanjutkan : Walaupun Undang-undang sisdiknas menentang dikotomi antara sekolah Negeri dan Swasta namun realita perbedaan itu tetap ada. Selama ini hanya yayasan islam saja mengajukan diri untuk menegrikan diri dan dari itu orang beranggapan bahwa seakan-akan Kakanwil kementrian agama itu hanya milik orang islam. Oleh Karena itu saat ini kakanwil terus membuka diri kepada yayasan-yayasan Islam, Katolik Protetstan, maupun Hindu dan Budha yang mau menegerikan diri untuk mendapatkan kemudahan dari Negara. Jika kebaikan Negara itu ada mengapa tidak dimanfaatkan?” ajaknya.

Sementara itu Wakil Bupati Lembata dalam sambutan tertulisnya menyatakan dukungannya terhadap upaya yayasan untuk menegerikan yayasan Nur Salam. saya merasa antusias dan sangat mendukung setiap upaya yang dilakukan semua pihak untuk menjadikan Madrasah Tsanawiyah Nur Salam Wangatoa menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Nubatukan. Saya yakin bahwa semua ini, tentunya lahir dari suatu kesadaran bahwa sudah saatnya sekolah swasta yang senantiasa mengedepankan pendidikan mental spiritual termasuk Madrasah Tsanawiyah ini dialih-over kepada Pemerintah. Dengan status Negeri dari Madrasah ini tentunya sangat membuka peluang kepada siapa saja, agama apa saja dan dari etnis mana saja untuk menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan ini.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolres Lembata Frans Ali, anggota DPRD Linus Beseng, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lembata Dorthia Nahak dan seluruh Staf dan pelaksana serta ratusan umat muslim dan orang tua dari siswa MTs Nur Salam Wangatoa.

Sekian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Jumad, 05 Maret 2010. ( pinno )

PENGURUS KSU TEHU TEDAQ BERTEMU WABUP LILIWERI

Pengurus Kelompok Serba Usaha Tehu Tedaq Desa Panama Yosep Sudarso, Bahrudin Neparian dan Abdulah Syukur Kamis, 04 Maret 2010 pukul 09.30 Wita bertemu Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri berlangsung di ruang kerja Wakil Bupati Lembata.

Kepada Wakil Bupati Lembata, Sekretaris KSU Tehu Tedaq Yosep Sudarso menyampaikan bahwa saat ini kelompok usaha Tehu Tedaq mengalami kekurangan modal usaha dan untuk itu meminta pemerintah daerah untuk memperhatikannya dalam bentuk sumbangan atau dana bantuan modal usaha kepada kelompok usahanya.


Selain itu Sudarso juga meminta agar pemerintah dapat memberi bantuan teknologi informasi berupa satu unit computer guna memperlancar penyelenggaraan administrasi pada kelompok usaha Tehu Tedaq.

Menjawabi permintaan tersebut Wabup Liliweri memastikan bahwa saat ini sudah ada informasi tentang bantuan bagi kelompok usaha dari pemerintah daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Kelompok Usaha Tehu Tedaq akan memperoleh bantuan tersebut senilai Rp. 50.000.000. Mengenai bantuan sarana computer bagi KSU Liliweri masih akan diupayakan katanya.

Dalam kesempatan tersebut Liliweri juga meminta kepada masyarakat di daerah Kedang untuk terus membudidayakan tanaman idola Lembata yakni jeruk manis Kedang yang saat ini mulai punah.

Sekian siaran Pers Pemerintah daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Selasa, 02 Maret 2010. ( cello

WABUP LILIWERI BUKA FORUM SKPD


Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri Rabu, 03 Maret 2010 pukul 09.20 Wita membuka Forum SKPD tingkat Kabupaten Lembata didampingi Sekretaris Bapeda Ir. Siprianus Meru

Forum sinkronisasi program kerja tersebut dihadiri oleh pimpinan SKPD se-kabupaten Lembata, para camat dan kepala Sub Dinas yang menangani bidang perencanaan pada Satuan kerja masing-masing SKPD.

Bupati Lembata dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Andreas Nula Liliweri menegaskan bahwa Forum SKPD adalah salah satu proses yang harus di laksanakan sesuai system Perencanaan nasional. Oleh karena itu forum SKPD merupakan penyerasian program sesuai hasil Musyawarah Rencana Pembangunan ditingkat kecamatan dimana telah dibahas hasil usulan prioritas setiap desa di Kabupaten Lembata.

Manuk mengharapkan agar Program kerja 2011 tidak semata-mata mengatasnamakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing - masing SKPD atau secara spektakuler diciptakan kegiatan tetapi betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat yang harus diprioritaskan.

Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut menurut rencana akan ditutup Selasa, 04 Maret 2010 setelah semua data tentang program prioritas SKPD dirampung pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lembata.

Sekian siaran Pers Pemerintah daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Selasa, 02 Maret 2010. (pinno)

WABUP LILIWERI LETAK BATU PERTAMA BIARA CMM LEMBATA

Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri bersama Pastor paroki Lamahora P. Yosep Manu Lena, CSSr mewakili uskup Larantuka dan Pimpinan provincial CMM Indonesia P. Martinus Leni CMM meletakan batu pertama pembangunan Biara CMM Lembata dan bangunan gedung sekolah Menengah Atas Frateran CMM sebanyak 12 lokal.

Seremonial peletakan batu pertama tersebut di lakukan di Lamahora, Selasa 02 Maret 2010 yang diawali dengan perayaan ekaristi dipimpin pastor paroki Lamahaora P. Yosep Manu Lena dan dilanjutkan dengan pemberkatan 3 buah batu yang akan diletakan dan dilanjutkan dengan peletakan dan resepsi bersama.

Pimpinan provincial CMM Indonesia P. Martinus Leni dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas peran serta masyarakat dan umat dalam menerima kehadiran konggergasi CMM di Kabupaten Lembata yang akan memulai karya pelayanan dan mengembangkan pendidikan khususnya SLTA di Kabupaten Lembata.

Sementara itu Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri dalam sambutannya mewakili pemerintah Kabupaten Lembata mengakui bahwa pemerintah tidak dapat mengurus semua sisi kebutuhan manusia karena pemerintah juga punya keterbatasan Man / sumberdaya manusia dan juga tidak berkelimpahan uang. Olehnya itu lanjut Liliweri kehadiran biara CMM yang melayani masyarakat dibidang pendidikan merupakan jawaban atas Panca program Pembangunan Kabupaten Lembata yakni Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang sedang digalakan saat ini.

Sesuai rencana bangunan berlantai 2 tersebut terdiri dari 12 ruang kelas, 4 ruangan laboratarium, 1 ruangan computer, Biara bagi para frater dan kantor sekolah. Seluruh bangunan tersebut diperkirakan akan rampung Juni 2010 mendatang.

Sekian siaran Pers Pemerintah daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya Selasa, 02 Maret 2010. (pinno)

WABUP LILIWERI BUKA RAT KOPDIT ANKARA

Wakil Bupati Lembata Drs. Andreas Nula Liliweri Selasa, 23 Pebruari 2010 pukul 09.30 Wita membuka Rapat Anggota Tahunan Koperasi Kredit Aneka Karya (KOPDIT ANKARA) di Aula Pusdiklat Ankara Lamahora. Dalam acara seremonial pembukaan tersebut Wakil Bupati Lembata di dampingi manajer Kopdit Ankara dan Pimpinan pusat Koperasi Kredit Maumere.

Wakil Bupati Lembata dalam sambutan tertulisnya dihadapan peserta RAT yang hadir menegaskan bahwa koperasi yang baik mencakupi 3 hal pokok yakni, Skala usaha koperasi layak secara ekonomi. Hal ini karena dalam melaksanakan fungsinya sebagai Lembaga ekonomi, koperasi selalu berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan hidup, peningkatan swadaya dan kemampuan ekonomi anggotanya.

Ia melanjutkan, Koperasi juga harus menjangkau kebutuhan masyarakat luas. Koperasi dituntut memiliki kemampuan monopoli tertentu secara berkesinambungan baik karena faktor alami maupun dibuat melalui kebijakan koperasi. Kemampuan monopoli tersebut memungkinkan koperasi untuk memberikan pelayanan tidak saja kepada anggotanya tetapi memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Dalam kaitan dengan koperasi kredit seperti ini simpan pinjam merupakan platform dasar pertumbuhan dan perkembangan koperasi. Selain itu ditekankan juga bahwa koperasi yang baik harus 3 pilar yakni Pendidikan dan Peningkatan Teknologi serta kualitas SDM.

Koperasi bukan saja sebagai sarana ekonomi, juga merupakan sarana pendidikan bagi anggota yang memudahkan lahirnya kesadaran dan tanggungjawab bersama dalam sistem demokrasi dan tumbuhnya control sosial yang menjadi syarat berlangsungnya pengawasan oleh anggota. Selain itu instrumen pendudukung manejemen koperasi juga memenuhi tuntutan teknologi informasi untuk memudahkan pelayanan.

Mengakhiri sambutannya Liliweri mengakui bahwa anggota koperasi dengan anggota berjumlah 11.248 orang dengan aset mencapai Rp. 50.164.052.711 dan mempekerjakan 47 orang tenaga kerja tetap dan 94 orang tenaga pengelola di kelompok kelompok se-antero Lembata tentunya koperasi ini menjadi aset besar bagi kemajuan pembangunan ekonomi di daerah kita.

Pelaksanaan seremonial pembukaan tersebut diramaikan dengan nyanyian lagu-lagu bernafas koperasi dari paduan suara karyawan Kopdit Ankara serta yel-yel Koperasi.

Demikian siaran Pers Pemerintah daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas diruang kerjanya Selasa, 23 Pebruari2010 (cello)

LEMBATA BISA PUNAH KARENA AIDS

Kata pendemo peduli Aids
Di DPRD Lembata

Koalisi masyarakat peduli AIDS yang terdiri dari Ikatan Keluarga Besar Lembata Malang (IKBL), ALDIRAS, dan Kelompok Orang Muda Peduli AIDS ( KOMPAS) berorasi di depan Kantor DPRD Lembata, Selasa, 23 Pebruari 2010 pukul 11.20 Wita.

Alfin Beraf dalam orasinya menyeruhkan bahwa masyarakat Lembata saat ini diambang kematian dan suatu saat bisa punah karena AIDS. Mereka juga meminta agar masyarakat, pemerintah dan elemen masyarakat lainnya peduli soal tingginya penderita AIDS di Lembata.

DPRD Lembata lanjut Alfin, segera mengambil langkah inisiatif membuat Peraturan Daerah tentang penertiban tempat-tempat hiburan yang selama ini telah disalahgunakan untuk bisnis esek-esek atau sex komersial.

Sebelum berorasi di depan gedung DPRD Lembata para pendemo peduli AIDS tersebut berorasi keliling kota Lewoleba untuk mengkampanyekan bahaya AIDS di Lembata.

Di hadapan Anggota DPRD Lembata para pendemo peduli AIDS tersebut membentangkan 7 buah poster bertuliskan “ Jangan biarkan Lembata punah karena AIDS, Tertibkan tempat-tempat hiburan malam, Pemerintah segera melokalisir penderita AIDS, Selamatkan generasi dari HIV AIDS, Awas bahaya laten HIV AIDS, AIDS tanggung jawab kita bersama dan IKBL Malang peduli AIDS.

Kehadiran mereka di DPRD Lembata diterima Wakil ketua I Hyasintus Tibang Burin, SM, Wakil Ketua II Yos Meran Lagaor, S.I Kom dan beberapa anggota DPRD yang hadir. Kepada para pendemo yang hadir, Wakil Ketua II DPRD Lembata Yos Meran Lagaor menjelaskan; pada tanggal 17 Januari 2010 telah diadakan rapat kerja dengan pemerintah Kabupaten Lembata untuk membicarakan permasalahan tentang penyebaran AIDS di Lembata. Pada tanggal 18 Januari 2010 bersama pemerintah telah disepakati untuk membangun sebuah gedung penampungan bagi para penderita AIDS dari pos emergensi.

Lagaor mengakui, dengan kepedulian masyarakat juga ikut mendorong wakil-wakil rakyat untuk bersama pemerintah melakukan berbagai tindakan untuk memerangi masalah AIDS di Kabupaten Lembata (Cello)

PENSIUN PNS, MASUK PWRI

Himbau Sekda Lembata Drs. Petrus Toda Atawolo
Saat musyawarah PWRI Cabang lembata

Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Drs. Petrus Toda Atawolo,M.Si mengatakan, akan menghimbau setiap PNS yang memasuki masa purna bhakti untuk masuk dalam organisasi Wredatama. Pernyataan tersebut disampaikan untuk menjawabi permintaan dari ketua Wredatama Cabang Lembata Ignasiu Begaju, yang mengeluhkan bahwa banyak PNS yang pensiun dan tidak terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya tersebut.

Seorang PNS lanjut Atawolo, memasuki 4 fase penting yakni melamar menjadi pegawai, proses administrasi dan pengangkatan, bekerja sesuai waktu yang diisyaratkan aturan yang berlaku dan pensiun. Namun demikian perhatian pemerintah tidak terbatas saat seorang PNS bekerja namun sampai seorang itu meninggal bahkan sampai pada keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu kepada pensiunan sebaiknya melibatkan diri dalam organisasi ini untuk menyalurkan berbagai aspirasi untuk kemajuan pembangunan di daerah, tandasnya

Sementara itu ketua DPRD Kabupaten Lembata Yahanes De Rosari dalam sambutannya mewakili Lembaga DPRD menyatakan, konsolidasi organisasi merupakan hal penting bukan dalam dunia politik saja tetapi untuk semua organisasi baik profesional maupun organisasi sosial kemasyarakatan. Dengan konsolidasi, kita dapat membenahi berbagai kekurangan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

De Rosari mengakui bahwa Wredatama cabang Lembata juga merupakan salah satu organisasi yang memiliki kekuatan politis jika dibenahi dari sekarang.

Hadir dalam acara musyawarah tersebut 40 orang anggota wredatama dari 9 kecamatan di lembata dari enam ratusan peserta yang ada di seluruh kabupaten Lembata.

Demikian siaran pers pemerintah daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani kepala Bagian Humas di Ruang kerjanya, Kamis, 18 Pebruari 2010. ( sello )