Demikian seruan Asisten Adminitrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Lembata Ir. Lukas Lipataman Witak saat membuka Pelatihan Pembuatan Virgin Coconout Oil di Aula BKP3 Kelurahan Lewoleba Barat.. Kepada 45 peserta pelatihan utusan dari desa-desa, Lukas Witak mengajak agar tekun bekerja dengan potensi kita yang ada dan jangan mengandalkan malaysia lagi, karena di Lembata juga banyak uang.
“ Mari kita buat minyak kelapa asli atau minyak kelapa biasa, ampasnya kasih makan babi. Jangan menjual lagi kopra karena kopra itu tidak ada harganya. Di belakang rumah, kita buat kandang ayam lalu kita piara ayam kampung lalu kita jual telurnya atau ayamnya di Lewoleba. Dengan jual babi dan ayam saja kita bisa hidup karena di sini banyak orang yang beli. Kita akan banyak uang dan jangan mengandalkan malaysia lagi. Mari kita bekerja keras, malu kalau seoarang petani tanya ayam di pasar atau babi di orang lain pada halnya sama-sama petani.
Demikian Lukas witak mengajak peserta untuk bekerja mengoptimalkan potensi daerah untuk kemajuan hidup. Ia juga mengajak agar petani tidak segan-segan meminta bantuan teknis pada dinas terkait bila memenuhi hambatan dalam kegiatan pembuatan Virgin Coconout oil atau kegiatan produktif lainnya.
Sebagaimana diliput staf Humas Setda Lembata, acara pendidikan dan Pelatihan Pembuatan Virgin Coconout Oil tersebut dibuka tepat pukul 09.00 Wita didampingi kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lembata Pati Gervasius, SE. Hadir pula pada acara pembukaan tersebut Kepala BKP3 Kabupaten Lembata, Leonardus Semadu dan mewakili Kepala Bappeda, Kabid Statistik, Penelitian dan Pengembangan Syawal Masrudin. Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Jumad, 21 April 2010. ( cello )
“ Mari kita buat minyak kelapa asli atau minyak kelapa biasa, ampasnya kasih makan babi. Jangan menjual lagi kopra karena kopra itu tidak ada harganya. Di belakang rumah, kita buat kandang ayam lalu kita piara ayam kampung lalu kita jual telurnya atau ayamnya di Lewoleba. Dengan jual babi dan ayam saja kita bisa hidup karena di sini banyak orang yang beli. Kita akan banyak uang dan jangan mengandalkan malaysia lagi. Mari kita bekerja keras, malu kalau seoarang petani tanya ayam di pasar atau babi di orang lain pada halnya sama-sama petani.
Demikian Lukas witak mengajak peserta untuk bekerja mengoptimalkan potensi daerah untuk kemajuan hidup. Ia juga mengajak agar petani tidak segan-segan meminta bantuan teknis pada dinas terkait bila memenuhi hambatan dalam kegiatan pembuatan Virgin Coconout oil atau kegiatan produktif lainnya.
Sebagaimana diliput staf Humas Setda Lembata, acara pendidikan dan Pelatihan Pembuatan Virgin Coconout Oil tersebut dibuka tepat pukul 09.00 Wita didampingi kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lembata Pati Gervasius, SE. Hadir pula pada acara pembukaan tersebut Kepala BKP3 Kabupaten Lembata, Leonardus Semadu dan mewakili Kepala Bappeda, Kabid Statistik, Penelitian dan Pengembangan Syawal Masrudin. Demikian siaran Pers Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata yang ditandatangani Kepala Bagian Humas di ruang kerjanya, Jumad, 21 April 2010. ( cello )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar